Wednesday, April 24, 2013

Pentingkah Pendidikan Untuk Anak Prasekolah?

Jawabannya tentu iya. Mengapa? Riset membuktikan pada usia anak pra sekolah merupakan masa golden age, dimana kemampuan otak pada masa ini dapat menyerap informasi dengan sangat baik dan fungsi otak meningkat sebanyak 80%. Di masa ini,  anak perlu mendapat bermacam rangsangan yang mengoptimalkan fungsi otaknya. Maka diharapkan sang anak dapat diberi pendidikan dan dioptimalkan kecerdasannya.





Keuntungan dari pendidikan prasekolah tentu beragam, misalnya menstimulasi kemampuan fisik,kognitif,sosial dan emosional anak.
Menstimulasi kemampuan motorik halus dan kasar anak pada masa ini sangat baik untuk perkembangan fisik, kemampuan kognitif anak juga dapat dikembangkan dengan maksimal dengan belajar sambil bermain, selain itu anak mendapat teman bersosialisasi yang sebaya sehingga memperkaya sosialisasinya, kemampuan emosional juga dikembangkan di prasekolah dengan membiasakan anak terhadap lingkungan luar rumah sehingga emosinya lebih stabil saat mulai memasuki jenjang pendidikan SD.
Pendidikan prasekolah juga menanamkan nilai-nilai moral pada anak sehingga mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan mereka.

Namun pada masa kini terdapat beberapa masalah pada pendidikan anak pra sekolah khususnya di Indonesia yang telah menyimpang dari tujuan awal pendidikan pra sekolah untuk belajar sambil bermain,yaitu:

1. Kebanyakan TK masa kini memiliki kurikulum yang tergolong sulit untuk anak usia prasekolahsehingga anak-anak terpaksa harus memenuhi standar yang diberikan sekolah dan agaknya hal tersebut tidak mudah bagi sebagian anak. Pelajaran yang diajarkan disekolah TK ada kalanya dipaksakan agar anak siap "jadi" untuk langsung menerima ilmu yang lebih dalam di SD.
Sebaiknya sekolah tidak menggunakan kurikulum yang tinggi dan lebih menekankan pada belajar sambil bermain dan memupuk mental anak terlebih dahulu agar memiliki kesiapan dan gaya serta minat belajar yang baik ke depannya daripada hanya memaksakan anak memenuhi standar.

2. Ada kalanya guru-guru untuk anak prasekolah tidak benar-benar memiliki dasar sebagai guru pra sekolah sehingga banyak menggunakan bahasa yang sulit dimengerti oleh anak kecil, kurang memperhatikan keselamatan anak dalam bermain dan lain-lain.
Hal ini mengacu pada kualitas guru,jadi sebaiknya guru pra sekolah mendapat pelatihan khusus.

3. Anak-anak diberi ujian dan diberi sistem ranking di kelas. Hal ini sebenarnya tidak terlalu diperlukan di prasekolah. Pada tahap ini sebaiknya anak hanya diperkenalkan belajar sambil bermain dengan intensitas belajar yang lebih sedikit. Jadi ujian boleh dijadikan pengukur kemampuan anak, namun bagi anak dengan kemampuan rendah, ranking justru dapat mengurangi self-esteem.

Maka,menurut saya ada baiknya pendidikan prasekolah hanya memperkenalkan anak "belajar yang menyenangkan" misalnya dengan bernyanyi, menari,menggambar dan lain-lain. Pelajaran bahasa inggris boleh menjadi tambahan namun hanya sekedar diperkenalkan, begitu juga dengan berhitung hendaknya diberi dasar dasar saja.